Politik

Ketakberdayaan Ganjar Terlihat Jelas dengan Keraguannya Mengiyakan Perasaan Hasto.

Ruskandi Anggawiria 9 days ago 1.2k

Ada-ada saja manuver Hasto Kristiyanto ini, membahas wacana pengumpulan pejabat Kepala Daerah mengikuti isu abuse of power. Hasto mencurigai respon masyarakat menjadi petunjuk adanya intervensi kekuasaan, termasuk penurunan baliho capres Ganjar-Mahfud di Gianyar Bali sebagai salah satu buktinya.

Di sisi lain Ganjar justru tidak mengetahui kegelisahan yang diungkapkan Hasto, bahkan bertanya balik kepada awak media tentang siapa menekan? Menurutnya hal itu mungkin hanya menurut perasaan emosional saja, karena sejauh ini dia belum mengetahuinya.

```youtube

SGrIMxRGXu4

```

Bagi publik, diksi yang dikembangkan Hasto Kristiyanto tak lebih dari cara dia menyiasati ketidak mampuannya mengurai masalah antara internal PDIP dengan keluarga Jokowi. Sementara keluarga Jokowi terlihat jauh lebih elegan, seakan-akan mereka sudah paham tentang konsekwensi dari drama politik setiap jelang kontestasi seperti ini.

Salah satu langkah politik yang terkategori sebagai ekstrim dari putra-putra Jokowi adalah kekompakkan mereka memunggungi PDIP dalam kontestasi tahun 2024, sementara sang Presiden masih menampakkan diri bersih dari tuduhan serupa, minimal dari para pembantunya.

Wali kota Medan Bobby Nasution yang telah dipanggil Sekjen PDIP, kini berstatus pecatan kader PDIP, sementara Kaesang Pangarep bahkan melangkah lebih jauh, dia sudah menyebrang ke PSI sebagai bakal partainya Jokowi pasca lengser dari Presiden kelak. Sejauh ini, yang menjadi teka-teki publik, bagaimana sikap mental atau bisikan hati capres dari PDIP, Ganjar Pranowo, menghadapi situasi se[putar Jokowi dan keluarganya.

Pasangan Ganjar-Mahfud seperti memiliki hambatan besar dalam bersikap kepada kompetitornya karena posisi Prabowo yang berstatus pembantu Presiden, sementara partai-partai koalisi pendukung Prabowo, terdiri dari partai-partai pemerintah. Ada kegamangan luar biasa yang dirasakan Ganjar mestinya, termasuk yang dihadapi cawapresnya, Mahfud MD.

Hal yang tidak tampak gentar adalah sikap sekjen PDIP,Hasto Kristiyanto yang berkali-kali mengirim kode keras kepada Presiden, sebagai sinyal ketaksukaannya dengan segala manuver Jokowi berhadapan dengan para Kepala Daerah. Mereka kini sedang berada di bawah kendali Presiden, dan cenderung tunduk kepada titah atasannya itu.

Beberapa kali Jokowi mengingatkan para pejabat Kepala Daerah yang notabene adalah ASN, untuk tetap tegak lurus kepada dirinya dalam menjaga netralitas Pemilu. Sementara Hasto justru melihat hal sebaliknya, bahwa Presiden kerap mengarahkan para pejabat Kepala Daerah sebagai kepanjangan tangan Presiden untuk berpihak kepada salah satu kontestan.