Politik

Jokowi Dan Kroni-kroninya Sudah Mulai Gerah? Inikah Tanda-tandanya? .

Daeng a month ago 614.0

Jokowi di mata mayoritas masyarakat Indonesia saat ini sudah tidak bisa dipercaya lagi. Kinerja 10 tahun sejatinya bukanlah kerja seorang diri, ada banyak yang terlibat, dan 10 tahun pemerintahan Jokowi sudah pasti tidak akan pernah bisa dibilang akan sukses besar, karena telah meninggalkan persoalan baru.

Pencitraan yang sudah ditopang oleh berbagai influencer telah membuat sebagian masyarakat masih mengidolakannya, jadi ini tanggungjawab semua influencer itu yang telah mengangkat nama Jokowi, kecuali bagi influencer yang memang hanya demi fulus.

Para influencer atau buzzer model kayak gitu, tak akan pernah peduli meski negara sudah akan hancur. Mereka tak peduli neo orde baru akan bangkit kembali. Bagi mereka fulus adalah segala-galanya. Memang fulus itu sangat penting, namun alangkah indahnya jika mayoritas rakyat tidak dalam penderitaan, atau begitu indahnya jika mayoritas rakyat dicerdaskan, sehingga untuk menjadi Indonesia maju tidaklah akan sulit.

Bagi influencer yang tidak peduli atau tidak begitu beremphati dengan rakyat, akan bermasa bodoh, yang penting dapat bayaran dan keluarga bisa menikmati kehidupan parlente kelas atas. Oh iya, bukankah influencer yang seperti itu juga senang jika banyak orang yang masih dungu? Sehingga masih mau jadi followernya? Karena kalau para followernya itu cerdas, maka akan berhenti jadi follower, atau bahkan bisa tersaingi kan?

Di era Jokowi ada banyak kebijakan dan janjinya yang sampai sekarang tampaknya hal itu tidak akan pernah diwujudkannya, mengingat tinggal beberapa bulan lagi Jokowi sudah selesai masa jabatannya. Jadi tidak keburu untuk mewujudkan semua itu.

Setidaknya Jokowi udah memperdaya banyak orang, dan berhasil mencitrakan dirinya sehingga bahkan sekarang ingin digadang-gadang menjadi ketua dari semua ketua partai. Luar biasa kan? Jadi memang sudah melebihi dari kerakusan orde baru, iya kan?

Soal permintaan 3 periode itu bisa jadi benar adanya, apalagi apa yang telah terjadi setelah itu hingga saat ini.

Dipaksakannya Gibran menjadi cawapres Prabowo adalah indikasi kuat bahwa memang kamaruk kekuasaan itu benar adanya, jabatan tiga periode selain melanggar aturan atau konstitusi, juga akan membuat sistem demokrasi bisa berantakan.

Karena tidak tembus usulan tiga periode lalu terjadi pemaksaan anak masuk cawapres lewat MK via paman. Dan sebenarnya peristiwa itu sangat meyakinkan bahwa Jokowi yang selama ini dielu-elukan ternyata tak seperti itu, dan sifat asli yang sebenarnya pun terbuka secara terang-terangan.

Cuma karena sudah sangat kuat pencintraannya, atau sudah terbentuk basis pembelaan, maka untuk menjatuhkannya memang tidaklah mudah, bahkan hak angket sampai sekarang masih dalam proses kalkulasi, mungkin karena ada banyak faktor yang sedang dipikirkan demi rakyat.

Sebenarnya, Jokowi dan kroni-kroninya itu sudah mulai kegerahan. Hal itu tampak dari pernyataan Luhut saat ada yang mengkritik. Luhut dalam pernyataannya itu meminta para pengkritik pemerintah angkat kaki atau pindah dari Indonesia, lalu mempertanyakan prestasi orang-orang yang mengkritik itu.

Dari pernyataan itu sebenarnya bisa dilihat sebagai pernyataan model anak-anak. Dan pernyataan seperti itu sangat kental atau diduga keras bahwa Indonesia hanya milik dirinya dan seolah-olah hanya dirinya yang berhak atas negara ini, iya kan?

Bagaimana jadinya jika banyak rakyat yang ikut juga mengkritik, lalu karena dia berkuasa kemudian mengusir atau menyuruh rakyat itu untuk minggat dari Indonesia? Apakah negara ini punya nenek moyangnya? Lagian Indonesia ini bukan kerajaan.

Jangankan demokrasi, kerajaan saja akan banyak rakyat yang protes, apalagi kalau pemerintahan dijalankan dengan berbagai kejanggalan.

Kegerahan Luhut itu adalah reaksi karena dirinya merasa terganggu atas apa yang telah dicapainya sampai saat ini, iya kan?

Dan banyak orang yang sepakat kalau dikatakan bahwa bukan cuma Luhut yang bisa bekerja dan membangun Indonesia, ada banyak profesional yang kalau diberi kesempatan bisa jadi lebih baik negara ini dan lebih maju, iya kan?

Namun sayangnya, para profesional itu tidak lihai dan tidak culas bermanuver politik, jadinya tidak terjaring oleh kebijakan politis.

Bagaimana pun berkuasanya Jokowi dan Luhut, mereka ini adalah manusia juga, dan kekuasaan yang diraih manusia pun ada batasnya, meski sudah dipersiapkan kepada keturunannya.

Sejarah akan selalu berulang hanya modelnya yang berbeda. Di setiap zaman akan selalu ada orang-orang yang tak pernah puas dengan kekuasaan, dan pergumulan itu pun membuat ceritanya tersendiri.

Indonesia adalah tempat bagi semua manusia yang mau menjalankan Pancasila dan UUD 1945, bukan untuk orang-orang yang hanya memperkaya diri sendiri dan keluarganya (Mesikipun saat ini sudah terjadi yang demikian), Indonesia bukan negara kerajaan yang diwariskan turun temurun, Indonesia adalah tempat pengabdian dan perjuangan menegakkan keadilan sosial.

Yang jelas, Indonesia bukan milik orde baru apalagi neo orde baru. Indonesia milik kita bersama, anugerah Tuhan YME.