Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sedang menarik pemberitaan banyak pihak, dengan masuknya Kaesang Pangarep yang langsung diangkat menjadi ketua umun dalam waktu singkat. Keistimewaan yang tak bisa dipisahkan dari status Kaesang sebagai anak Presiden Jokowi ini bahkan tak bisa diperoleh Budiman Sudjatmiko, yang belakangan malah diberitakan mengancam secara halus akan menjadi oposisi Prabowo kalau usulannya tidak diakomodir, juga tak diperoleh Pernadi Arya (Abu Janda), yang kabarnya baru kena strap agar jangan terlalu koar-koar di media sosial.
Meskipun hanya berstatus partai kecil di blantika politik nasional, PSI ini cukup pintar juga menuai simpati publik, tapi kadang bikin kesal juga karena cara yang dipakai terkesan jauh dari etika, bahkan bisa dibilang ngawur. Masih jelas dalam ingatan bagaimana PSI merayu Gibran secara terbuka dengan guyonan mengenakan jaket PSI di hadapan umum, yang langsung ditolak secara tegas oleh kader PDI Perjuangan itu.
Gagal menggaet sang kakak, tampaknya membuat PSI melirik sang adik, yang notabene masih terbilang lebih ingusan dalam pentas politik nasional. Eh, caranya pun lagi-lagi kurang elegan, karena kabarnya pemberian KTA sebagai tanda peresmian kader PSI baru dilakukan di rumah Jokowi.
Apakah nggak ada lokasi yang lebih cocok selain kediaman Jokowi, yang notabene masih jelas berstatus kader PDI Perjuangan dengan darah merah partai banteng yang masih kental dalam trah leluarga Jokowi?
Mungkin PSI menganggap bahwa kediaman Jokowi menjadi lokasi yang paling simbolis sekaligus punya nilai berita cukup tinggi, meskipun pada sisi lain, publik maupun kader dan sinpatisan PDI Perjuangan dan relawan Jokowi bisa menganggap seorang Kaesang mengkhianati partai yang lekat sama image keluarga Jokowi, tapi mana peduli PSI sama semua itu?
Mungkin inilah the fastest way yang dianggap PSI bisa mendongkrak suara partai, sekaligus mengereknya dengan cepat menuju ke Senayan, dengan menembus ambang batas minimal parliamentary threshold sebesar empat persen itu.
Waktulah yang akan membuktikan semuanya. Kita pun akan melihat ke mana bandul politik PSI akan mengayun dengan dipilihnya Kaesang sebagai Ketum PSI sekaligus mendepak Mas Giring dari kursi ketum partai yang katanya lekat sama anak muda itu, meski ada satu sosok yang uzur di sana.
Apakah PSI akan dibawa Kaesang ke Prabowo, seperti anggapan sebagian publik karena melihat Sis Grace pernah kumpul bareng para ketum parpol kubu Prabowo? Atau sebaliknya, foto Sis Grace yang terlihat mengangkat kaki saat meeting merupakan pertanda awal bahwa PSI akan dibawanya angkat kaki buat meraih sinpati pendukung Jokowi dengan mendukung Ganjar Pranowo?
Begitulah kura-kura...