Politik

Jalan Rusak Di Lampung, Jokowi Pun Menunggu Video Bima Yuda Viral Dulu, Baru Ngecek!.

Erika Ebener a year ago 789.0

Berita tentang kunjungan Presiden Jokowi pasca viralnya video milik Bima Yuda menjadi pembicaraan netizen dan media Indonesia. Padahal, yang namanya Presiden Jokowi berkunjung ke Propinsi Lampung sudah tidak bisa lagi dihitung dengan jari tangan. Anehnya soal permasalahan jalan yang rusak berat di Lampung ini baru mendapat perhatian dari orang nomor satu di Indonesia sekarang. Itupun setelah viralnya video milik Bima Yuda dan video-video lain yang memberitakan betapa rusaknya jalan-jalan raya di Lampung. Apa mungkin Presiden Jokowi tidak tahu kondisi jalanan di Lampung yang rusak parah? Atau Presiden Jokowi menunggu ada video yang menjadi viral dulu baru ngecek kondisi jalan yang rusak?

Bulan November 2015 Presiden Jokowi berkunjung ke Lampung, dan itu adalah kunjungan yang kelima selama Jokowi menjadi Presiden RI sejak tahun 2014. Selama pembangunan Trans Sumatera, Jokowi bolak balik ke Lampung, tapi permasalahan jalan nasional yang rusak berat seakan dilewati sehingga Presiden Jokowi tak pernah membicarakannya. Sedangkan media tentu saja tak akan tertarik memberitakan isu-isu yang tidak laku dijual ke ruang publik. Padahal, warga Lampung yang kemaren menunggu kedatangan Presiden Jokowi melakukan off road di Lampung mengatakan kalau jalan di lingkungan mereka sudah 20 tahun tak pernah diperbaiki.

Tidakah kita merasa aneh? Tentu saja aneh...

Mengenal sosok Presiden Jokowi yang tanggap akan permasalahan rakyat jelata, menjawab rasa aneh atas ketidak tanggapan Presiden Jokowi terhadap kondisi jalanan di Lampung bisa jadi karena selama ini gubernur Lampung sebelum Arinal Djunaidi, selalu menyediakan helikopter untuk Presiden RI menuju lokasi yang menjadi tujuan kunjungan. Karenanya, kunjungan kemaren Presiden Jokowi menolak untuk naik helikopter yang sudah disiapkan oleh Gubernur Lampung. Dan kalau melihat bagaimana Gubernur Arinal Djunaidi menyikapi video Bima Yuda mengkritik dirinya dengan mengintimidasi keluarga Bima Yuda, sepertinya sudah bisa diduga sikap yang sama juga diperlihatkan oleh gubernur sebelumnya. Sehingga membuat warga Lampug tak berani untuk menyuarakan masalah pantat mereka yang panas, badan yang pegal dan sakit atau bahkan orang sakit yang tak tertolong karena kelamaan di jalan. Bima Yuda sendiri berlokasi di Australia, makanya dia berani mengkritik kondisi jalanan di Lampung.

Jaman boleh berganti dari orde baru menjadi jaman reformasi, tapi di sebagian wilayah di Indonesia, mental-mental orde baru masih terus dipelihara.

Hari ini, tahun kesembilan dari kepemimpinan Presiden Jokowi, kondisi rusak parahnya kondisi jalanan di Lampung baru menjadi perhatian Pemerintah Pusat. Tindakan Presiden Jokowi yang langsung menyatakan akan menggelontorkan dana pembangunan jalan nasional yang menjadi tanggungjawab pemerintah pusat sebesar Rp 800 miliar bukan sebuah tindakan heroik, tetapi lebih seperti tindakan yang kesiangan.

Untung ini Indonesia. Biarkan kesiangan menyelamatkan pantat yang panas, badan yang sakit dan pegal, kita tetap akan berkata, "lebih baik terlambat dari pada sama sekali tidak dilakukan!". Yang pasti, mereka yang sudah menjadi korban maut akibat jalanan yang rusak parah tak bisa lagi dikembalikan pada keluarga. Pemerintah pusat ikut andil atas kematian korban kecelakan atau keterlambatan pertolongan akibat kondisi jalanan yang rusak parah karena tak kunjung mendapatkan perhatian. Saya tidak menyalahkan Jokowi loh. Saya bilang "Pemerintah Pusat". Dan kalau warga Lampung bilang "sudah 20 tahun" artinya itu dari sejak jaman Presiden SBY.

Tapi jangan senang dulu... Kalau soal perilaku Gubernur Lampung yang cu'ek bebek dengan kondisi wilayahnya, itu sepenuhnya adalah kesalahan warga Lampung sendiri. Yang pilih gubernur siapa? Gubernur Arinal Djunaidi itu adalah Gubernur Lampung ketiga yang dipilih melalui mekanisme Pemilihan Gubernur secara langsung, sama dengan Anies Baswedan di Jakarta. Jadi, masalah jalanan rusak parah ini sebenarnya akibat dari warga Lampung yang salah pilih gubernur saat Pilgub secara langsung.

Mumpung Arinal Djunaidi ini baru satu tahun dari lima tahun menjabat sebagai Gubernur Lampung, meningan warga Lampung ramai-ramai mengirimkan surat terbuka mosi tidak percaya pada DPRD Lampung. Siapa tahuuuuuu didengarkan dan diwujudkan. Iya kan....?