Politik

Jahat! AHY Dilambungkan oleh PKS, Kemudian Dihempaskan Seperti Tanpa Bersalah .

Fery Padli a year ago 1.9k

Sepertinya sudah menjadi tabiat PKS untuk selalu mengerjai Partai Demokrat.

Tentu masih segar di ingatan kita kala itu PKS diberi jatah 4 kursi menteri oleh SBY yakni Menkominfo, Menteri Sosial, Menteri Pertanian serta Menteri Riset dan Teknologi.

Tapi apa balasan PKS terhadap Partai Demokrat? Bukannya menjaga kepercayaan tersebut dengan baik, mereka malah menusuk SBY dari belakang.

Kala itu ekonomi dunia memang lagi bergejolak sehingga pemerintah terpaksa menaikkan harga BBM.

Nah, bukannya menjelaskan kepada masyarakat kenapa harga BBM naik atau mendukung langkah SBY tersebut, PKS malah menolak dengan keras kebijakan itu.

Tidak pelak, PKS pun auto jadi koalisi pemerintah rasa oposisi kala itu. Punya perwakilan di kabinet tapi kerjaannya nyerang pemerintah juga. Persis kayak Rizal Ramli.

Hal ini yang kemudian membuat Partai Demokrat marah bukan kepalang.

"Koalisi itu bukan berarti tidak ada diskusi. Perbedaan argumentasi silakan saja. Jadi, bila PKS ada usulan dan pendapat lain, kan ada forumnya. Jadi, jangan seperti sekarang dong. PKS main tusuk tidak jelas. Apalagi dengan alasan yang tidak clear pula. Kesannya, PKS seolah-olah tak tahu atau tak mau tahu situasi perekonomian dan gejolak ekonomi dunia," ujar Wasekjen Partai Demokrat waktu itu, Ramadhan Pohan.

Paman Annisa Pohan tersebut pun tanpa tedeng aling-aling mengatakan PKS mau enaknya saja. Kwkwkwk

"PKS harus bantu pemerintah atasi persoalan ekonomi, juga ikut sosialisasikan ke rakyat. Jika sikap plin-plan ini dipelihara, rakyat pasti kecewa. Publik ingin PKS jangan disorientasi mau nikmat sendiri dan kanan kiri OK," lanjut Ramadhan dengan nada jengkel dan berapi-api.

-o0o-

Nah sekarang, PKS kembali ngerjain Partai Demokrat.

Pertanyaannya, dengan cara apa?

Partai berlambang bintang Mercy itu dilambungkannya setinggi bitang di langit, lalu dihempaskannya tidak berdaya.

Semua sudah tahu kalau PKS menyodorkan nama Aher untuk diusung sebagai Cawapres Anies.

Dan kalau diperhatikan secara seksama, si Aher ini memang jauh lebih unggul dibandingkan AHY. Terutama soal pengalaman, Kang Aher pernah jadi Ketua fraksi PKS DPRD DKI, Wakil Ketua DPRD DKI dan Gubernur Jabar dua periode.

Sedangkan AHY cuma pernah jadi Cagub DKI doang. Itu pun kalah.

Kemudian, ia juga pernah jadi Ketua Korgasma Partai Demokrat. Yang hasil kinerjanya selama menjadi pucuk pimpinan Korgasma itu kita tidak tahu.

Selanjutnya, AHY memang terpilih menjadi orang nomor satu di Partai Demokrat. Namun itu tidak bisa dibanggakan. Lantaran bukan usahanya sendiri, melainkan usaha bapaknya.

Jadi, kalau AHY menang di Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) saja belum pernah, Aher sudah pernah memimpin daerah dengan 18 kabupaten dan 9 kota dan dengan populasi penduduk mencapai 48 juta jiwa.

Namun ini yang unik sekaligus menarik, PKS malah seolah lebih mendukung AHY untuk nyalon wakil presiden dibandingkan Aher.

"Tidak ada masalah (AHY jadi Cawapres Anies)," ujar Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi dengan nada seperti tanpa bersalah, (21/1)

Aboe pun meyakinkan Partai Demokrat bahwa AHY tidak punya ganjalan untuk jadi Cawapres.

Asik. Hehehe

Dengan Sekjen PKS ngomong begitu, mungkin ada juga kader Demokrat yang sujud syukur karena langkah Ketum mereka yang pengen jadi Cawapres sebentar lagi terwujud.

Tapi bagaimana kelanjutannya?

Muncul lagi berita baru di merdeka.com yang berjudul 'PKS Setuju Duet Anies-Khofifah di Pilpres 2024'.

"Cocok kok (Anies-Khofifah). Mewakili segmen emak emak, mewakili kaum Nahdliyin, mewakili orang Jawa, mewakili orang terpelajar," ujar Jubir PKS Ahmad Mabruri seperti yang dilansir di dalam berita itu, (22/1).

Mabruri pun berharap agar Anies-Khofifah segera disepakati oleh PKS, Partai Demokrat dan NasDem sebagai pasangan Capres/Cawapres yang akan diusung.

"Mudah-mudahan berjodoh," lanjutnya lagi dengan nada penuh harap.

Terlihat di situ, cuma beda 1 hari doang PKS langsung berubah pikiran. Tanggal 21 bilangnya tidak masalah AHY dampingi Anies. Tanggal 22 ngomongnya siap dukung Anies-Khofifah di Pilpres 2024. Hahaha

Partai Demokrat dianggapnya kayak boneka saja oleh PKS, yang bisa diperlakukan semaunya.

Jangan begitu dong...

Walaupun partai berlambang bintang Mercy itu Ketumnya politisi digoreng dadakan tiga lima rebuan, tetap saja Partai Demokrat pernah menjadi partai pemenang Pemilu (2009) yang terkenal dengan slogannya 'Katakan Tidak Pada (hal) Korupsi'.

Lagian juga, apapun itu Partai Demokrat masa kini, tetap tidak bisa dianggap remeh. Karena kader partai tersebut-lah yang jadi pemecah rekor koruptor termuda di Indonesia yakni Nur Afifah Balqis (ditangkap KPK umur 24 tahun).

Dan jangan salah-salah, kalau Partai Demokrat ngambek bisa gagal tuh Anies jadi Capres.

Jadi, penting juga untuk mantan Gubernur 212 itu mengingatkan kader PKS agar sedikit menjaga akhlaknya. Jangan sampai ngeprank Partai Demokrat lagi. Mumpung SBY belum curhat di Twitter.

Karena kalau SBY sudah marah bercampur kesal dan ngambek, bisa berabe kalian.