Politik

Hari gini Milih Capres karena FOMO? Rugi dong!.

Nikmatul Sugiyarto 4 months ago 4.0

Halo teman-teman gen-z, aku tahu kalian itu selalu up to date tentang trend terkini, tapi lihat dulu juga asalnya dan kebenarannya sebelum ikut-ikutan. Seperti halnya komentar pendukung 02 yang memang disetting untuk meramaikan keyword gemoy, padahal capresnya punya rekam jejak yang sadis ditambah lagi emosian.

Masak iya mau ikut pilih nomor 02 karena gemoy? Masak iya ikut-ikutan nangis karena kasihan capresnya yang ga bisa jawab pertanyaan soal bidangnya? Masak iya masa depan kalian dipertaruhkan karena rasa kasihan kepada Prabowo? Rugi dong!

Saat ditanya mengapa tidak pilih Ganjar Pranowo yang jelas mampu, punya rekam jejak baik dan program seperti tepung serbaguna yang banyak manfaaatnya, jawabnya “No Banteng” dan sejenisnya. Why? Trend itu kita ikuti juga harus karena masuk akal, guys.

Dari dulu sampai sekarang, propaganda yang digaungkan pihak lawan soal tidak memilih Ganjar karena PDIP itu sudah menjamur. Tapi pernahkah kalian mencari alasannya? Saat disebut, alasannya karena di belakangnya Ganjar ada partai banteng dan Megawati Soekarnoputri.

Masalahnya PDIP sering difitnah sebagai parpol terbesar yang melakukan korupsi. Salah besar, kawan! Setiap parpol itu memang pernah melakukan tindakan pidana korupsi, tapi yang terbesar melakukan tindakan haram itu bukan PDIP melainkan Golkar. Partai kuning itu pimpinannya bahkan sudah memerintah negara selama 32 tahun dan membungkam banyak suara rakyat soal ketidakadilan yang harusnya menjadi hak mereka.

Aku tidak menyangkal jika kader partai banteng bermoncong putih beberapa kali melakukan korupsi. Tapi pada kenyataannya tidak ada partai yang memang bersih dan tahta tertinggi yang memegang tindak pidana korupsi tertinggi itu Golkar bukan PDIP.

Megawati Soekarnoputri tidak seburuk yang selama ini digaungkan kubu lawan. Mega adalah negarawan yang memperjuangkan demokrasi di negeri ini. Dia membawa partainya untuk mengambil peran dalam penggulingan orba, agar rakyat tidak lagi merasakan kesengsaraan dan ditipu oleh pemimpinnya sendiri.

Mega juga yang membuat kita memiliki hak demokrasi hingga detik ini. Kalian juga harusnya tidak asing dengan sejarah dimana kepala negara kita dulu dipilih oleh MPR RI. Tapi semua berubah dengan pilpres ada di tangan rakyat langsung lewat pencoblosan. Bayangkan saja, Mega yang punya peran besar menjaga demokrasi hari ini harus dihitamkan namanya hanya karena kesalahan yang tidak seberapa.

Manusia tidak ada yang sempurna, sekelas negarawan pun juga pernah melakukan kesalahan. Tapi Mega juga selalu memberikan jiwa raganya lewat keputusan yang membawa kemaslahatan bagi semua rakyat Indonesia.

Pun dengan soal penjualan indosat yang kerap diungkit dalam propaganda di luar sana. Tindakan itu adalah bagian dari keputusan untuk menyelamatkan negara kita dari krisis ekonomi. Apa penjualannya itu untuk kepentingannya sendiri? Tidak itu demi menjaga stabilitas ekonomi agar tumbangya ekonomi seperti zaman Soeharto tidak terjadi lagi.

Satu potret kebaikan juga bisa kalian lihat bagaimana Mega membebaskan Prabowo Subianto yang kehilangan hal kenegaraannya.

Bayangkan jika pendukungnya Prabowo menginjak, menghina dan memfitnah Mega betapa mirisnya fenomena itu. Mega adalah negarawan yang mengeluarkan Prabowo dari masa statelessnya. Tanpa ketum PDIP itu mungkin Prabowo masih di Yordania, atau masih keliling kesana-kemari untuk bertahan hidup.

Di lain hal ada banyak pembunuhan karakter pada Ganjar seolah-olah dia nanti akan menjadi boneka partai. Itu adalah satu propaganda yang cukup mengiris hati, memilukan. 10 Tahun terakhir Ganjar mengomandoi Jateng, keputusan dan kebijakannya diambil sendiri tanpa mengikutsertakan campur tangan pihak manapun.

Pun dengan Jokowi, bagian mana Mega turun tangan mengganggu Jokowi dalam mengatur daerah kepemimpinannya? Sampai kebebasan itu pada akhirnya membuat Jokowi tidak turut mendukung Ganjar, itu menjadi satu bukti bahwa seorang presiden atau apapun itu jabatannya tidak pernah dikekang oleh Megawati sebagai ketum yang memberinya delegasi untuk mencalonkan diri sebelum dipilih rakyat.

Barisan propaganda itu mukin akan terus bertahan sampai nanti dan tidak akan pernah dihentikan demi mempengaruhi pemikiran generasi muda yang baru akan menggunakan hak pilihnya. Tapi perlu diketahu khusunya gen-z, guys masa depan kalian itu ditentukan dari pemimpinnya. Soal pendidikan, kebutuhan sampai ke lapangan kerja ataupun soal karier, adalah bagian kebijakan dari pemimpin negeri ini.

Jadi jangan sia-siakan suara kalian hanya untuk ikut-ikutan memilih capres yang jauh dari rekam jejak baik. Pilih Ganjar Pranowo karena memang dia dikelilingi hal yang setidaknya lebih baik dari yang lain. Apalagi jika discreening ulang tentang rekam-jejak, visi-misi, program sampai inovasinya untuk membawa negara ini lebih baik, capres 03 itu yang terbaik daripada 2 lainnya.