Politik

Grace, Lonjakan Suara Partaimu Dipertanyakan ya karena PSI Itu Aneh!!!.....

DHEKO 2 months ago 7.0

Jangan dilupakan konteksnya, di mana dalam Pemilu 2024 ini, dugaan penggunaan kekuasaan demi mendukung pihak-pihak peserta begitu masif dilakukan. Bisa dicek bagaimana hal tersebut diorkestrasi sedemikian rupa! Intinya banyak keanehan yang entah disengaja atau tidak dilakukan demi menguntungkan pihak tertentu!!!

Seperti diketahui, suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengalami lonjakan yang mengejutkan berdasarkan hasil hitung suara manual atau real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Sabtu (2/3/2024) pukul 15.00 WIB. Saat itu suara PSI terpantau sebesar 2.402.268 atau 3,13 persen, padahal pada tiga hari sebelumnya, Kamis (29/2/2024), suaranya baru sebesar 2.171.907 atau 2,86 persen saja.

Karenanya kemudian banyak yang mempertanyakan keanehan dari lonjakan suara PSI tersebut. Banyak yang mencurigai bahwa hal tersebut terjadi karena by design.

Atas berbagai pertanyaan dan kecurigaan tersebut, tak pelak membuat Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Nataliepun merajuk. Grace balik mempertanyakan kemudian kenapa hanya perubahan suara PSI yang dikritisi. Diapun kemudian membandingkan dengan perubahan perolehan suara yang juga dialami oleh partai politik peserta Pemilu 2024 lain, dalam hal ini Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Gelora. Gracepun memperingatkan agar tidak tendensius dalam menyikapi lonjakan suara partai politiknya tersebut.

Hmmm.., kalau Grace mau jujur, sebenarnya tidak diapun seharusnya bisa memahami berbagai ketidakpercayaan atas apa yang terjadi pada partainya itu. Sebagai mantan jurnalis, seharusnya naluriah tidak serta-merta menjadi tumpul.

Pernyataan-pernyataan yang cenderung tendensius itu patut dimengerti bila melihat bagaimana partai politiknya itu mencoba bertahan hidup di perpolitikan Indonesia ini. Setelah gagal total di pemilu 2019, menghadapi pemilu 2024 ini partai tersebut memang melakukan berbagai keanehan-keanehan yang begitu kontradiktif dengan PSI yang dikenal sebelumnya. PSI juga menjalankan proses berpartai yang tidak lazim seperti halnya partai-partai politik yang semestinya.

Sebelumnya PSI yang dikenal begitu antipati dengan Prabowo dengan berbagai alasan yang begitu memberatkan mantan Danjen Kopassus tersebut, kemudian ternyata menjadi pendukungnya. Dalam memilih ketua umumnya, PSI juga terlihat begitu rendahan ketika mempercayakan nahkoda kepemimpinan pada anak baru, bukan pada kader yang sudah terlebih dahulu berdarah dan berkeringat demi kelangsungan hidup partai sebelumnya.

Nah Grace, jadi tak perlu merajuk bila banyak yang tendensius pada PSI. Toh pada kenyataannya memang PSI itu aneh. PSI itu patut untuk ditendensiusi.

PSI itu memang partai politik tidak normal!