Politik

Gibran Ikut Mengantar Luthfi-Yasin di Jateng, akan Berdampak Positif atau Negatif Nih?.

Widodo SP 6 days ago 122.0

Pilkada 2024 tampaknya akan berlangsung sangat menarik, khususnya untuk daerah Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Seluruh kekuatan partai politik akan beradu strategi guna meraih simpati masyakat, yang akan berujung mengarahnya paku pada kader atau paslon yang diusung ketika coblosan tiba. Begitu pula ada perebutan pengaruh antara rezim yang sedang ingin meneruskan pengaruh politiknya sampai lima tahun ke depan melawan pengaruh calon pemimpin baru (RI-1 terpilih) yang juga ingin membuat jalan cerita sendiri, bebas dari pengaruh sosok penguasa saat ini.

Jawa Tengah akan menjadi fokus pembahasan kita kali ini, dimana kita semua tahu bahwa pendaftaran Ahmad Luthfi-Taj Yasin didamping langsung oleh Gibran Rakabuming Raka, sang wapres terpilih, tanpa ada rasa sungkan lagi. Meski seharusnya secara etika, sebagai calon penerus takhta RI-2 Mas Gibran kudu belajar mengambil posisi netral, tapi apalah arti etika bagi anak muda yang agak laen itu?


Pendampingan Gibran tampaknya hendak menyampaikan pesan bahwa Luthfi-Yasin adalah Bolone Mase alias orangnya Gibran, yang berarti ada kaitan dengan Jokowi, bapaknya, yang bagi sebagian orang masih dianggap akan cawe-cawe pada Pilkada 2024, meskipun tidak secara langsung membuat pernyataan terbuka.

Hanya, kita tahu bersama kalau eks Kapolda Jateng itu punya kedekatan dengan penguasa saat ini. Peran beliau pada Pilpres 2024 lalu dianggap cukup signifikan dalam perolehan suara Paslon 02 di Jawa Tengah, sehingga majunya Ahmad Luthfi di Pilgub Jateng 2024 rasanya memang sudah dirancang sejak lama. Lihat saja bagaimana sebaran "sarana promosi" dari Luthfi yang ada di mana-mana, sejak masih berseragam Kapolda Jateng sudah menunjukkan indikasi kuat bahwa "orangnya Jokowi" ini akan mencoba peruntungan menjadi kandidat Jateng-1 yang akan ditawarkan kepada masyarakat Jawa Tengah.

Hanya, paslon ini akan maju dengan menghadapi tantangan, baik terkait statusnya sebagai eks Kapolda (yang akan bertarung dengan eks Panglima TNI), anggapan bahwa beliau adalah "orangnya Jokowi", juga adanya perlawanan terhadap setiap paslon yang dianggap "orangnya Gibran" dalam Pilgub Jateng 2024 nanti.

Mereka yang kemarin mendemo DPR dan pemerintah, gara-gara DPR melawan putusan MK, seharusnya tidak berpihak kepada paslon Luthfi-Yasin. Begitu pula mereka yang agaknya antipati atau punya penilaian miring terhadap institusi kepolisian, mungkin akan lebih memilih paslon Andika-Hendi.

Hanya, kalau sudah urusan Pilkada, semua kemungkinan bisa terjadi. Apalagi kalau bansos sudah mulai dibagikan atau saweran sudah mulai dilancarkan, yang biasanya mewarnai setiap kontestasi mulai tingkat desa sampai nasional ... orang bisa balik kanan hanya dalam sekejap mata.

Jadi, mari kita lihat bersama sejauh mana efek kehadiran Gibran terhadap nasib Ahmad Luthfi dan Taj Yasin besok, apakah akan menjadi kunci kemenangan atau malah menjadi blunder yang akan mengandaskan mimpi paslon tersebut untuk memimpin Jawa Tengah.

Begitulah kura-kura...