Politik

Fiks! AHY Gagal Jadi Cawapres Anies, Siap-siap Demokrat Ditikung Lagi oleh Sandi .

Fery Padli 10 months ago 1.8k

Meskipun Sekjennya masuk penjara lantaran korupsi BTS 4G yang merugikan negara sebesar 8 triliun rupiah tapi NasDem tetap pede mengusung Anies sebagai Capres 2024.

Sekarang pencalonan eks Gubernur DKI itu sudah ke tahap penentuan Cawapres.

Sebelumnya PKS, NasDem dan Partai Demokrat sudah sepakat untuk mengusung Anies. Yang mana kesepakatan tersebut dituangkan dalam bentuk piagam yang mereka beri nama Piagam Kerjasama Tiga Partai.

Nah, ada satu poin dari isi piagam itu yang menarik yakni membebaskan Anies untuk memilih siapa wakilnya.

Kenapa hal ini menarik?

Karena Partai Demokrat mengingkari kesepakatan tersebut.

Dapat kita perhatikan bagaimana partai berlambang bintang mercy itu secara terang memaksakan kehendak Cawapres Anies harus AHY.

Pokoknya segala cara dilakukan oleh Partai Demokrat agar Ketumnya tersebut bisa ikut Pilpres 2024.

Salah satunya adalah dengan lewat menyampaikan pernyataaan-pernyataan di media.

"Anies-AHY berpasangan itu kans menangnya ada. Bahkan melebihi pasangan Anies dengan siapa pun. Anies dengan Khofifah, apalagi dengan Sandi," demikian ungkap Kapala Bappilu Partai Demokrat, Andi Arief

Kemudian, Demokrat juga pakai mulut orang lain untuk meyakinkan publik bahwa AHY adalah Cawapres terbaik Anies. Orang lain yang turut menggiring opini tersebut adalah Din Syamsuddin.

"AHY masuk dalam kategori itu (sub kultur), kan dari Partai Demokrat," ujarnya

Sehingga bisa jadi pelengkap Anies yang dipersepsikan sebagai figur muslim.

Asik...

Hanya saja, kurangnya si Din ini, dia gak konsisten. Baru juga mendorong AHY jadi Cawapres Anies, tapi tidak lama kemudian mengatakan mendukung Airlangga Hartarto sebagai Capres.

"Saya WA beliau (Airlangga), sebagai alumni Slipi (DPP Golkar), tak rela hati (saya) kalau Ketua Umum Golkar jadi Cawapres. Kalau ada pasangan ke empat, peluang menang," kata Din Syamsuddin dengan nada seperti tanpa bersalah.

Din pun mengaku kalau dirinya sekarang masih kader Golkar.

Pertanyaannya, orang ini mendukung siapa sih? Mendukung Anies atau Airlangga?

Gak jelas banget.

Dan masih banyak lagi hal yang dilakukan oleh Partai Demokrat agar AHY bisa jadi Cawapres Anies.

Termasuk pamer prestasi SBY, yang sebenarnya gak ada hubungannya sama sekali dengan AHY.

Lha wong AHY yang mau nyalon Wapres tapi yang dibangga-banggakan adalah presasi Bapaknya.

Seharusnya prestasi AHY dong.

Karena bapak dan anak belum tentu sama. Seperti Rhoma Irama dan anaknya Ridho Rhoma. Rhoma jelas anti Narkoba. sampai-sampai dia mengedukasi generasi muda mengenai bahaya Narkoba lewat lagunya yang berjudul 'Mirasantika'. Ridho malah sampai 2 kali ditangkap polisi gara-gara mengonsumsi barang haram itu.

Pertama, ia ditangkap pada 2017 silam karena memakai sabu.

Kedua, ridho dicyduk pada 2021 lantaran menelan pil ekstasi.

Kira-kira, anak yang mau ikut Pilpres tapi yang dibanggakan prestasi bapaknya, itu sama seperti ungkapan 'Jaka Sembung bawa golok'. Alias gak nyambung Lu drun.

Dan terbukti, langkah Partai Demokrat meyakinkan koalisi perubahan agar AHY jadi Cawapres Anies gagal total.

Baru-baru ini NasDem secara tidak langsung menyampaikan bahwa Cawapres Anies bukan suami Annisa Pohan itu, melainkan sosok lain.

"Nanti dalam sehari dua hari ini akan ada kejutan. Pimpinan-pimpinan partai akan segera berkumpul dalam sehari dua hari ini (membahas finalisasi nama Cawapres Anies). Jangan-jangan besok (nama Cawapres Anies) sudah ada kesimpulan," ujar Ketua DPP NasDem Sugeng Suparwoto

"Malam ini, besok malam, antara satu dua hari ini akan ada surprise Cawapres," lanjutnya lagi

Surprise atau kejuatan ini yang menandakan kalau Cawapres Anies bukan AHY. Karena kalau AHY yang ditunjuk jadi pendamping mantan Gubernur 212 itu bukan hal yang mengejutkan lagi. Lantaran namanya sering banget disebut sebagai Cawapres Anies. Terutama oleh kader Partai Demokrat.

-o0o-

Gak tahu-lah bagaimana sikap Partai Demokrat sekarang, apakah benaran mau hengkang dari Koalisi Perubahan ataukah sudah ada kesepakatan lain dengan NasDem dan PKS?

Misal AHY jadi menteri BUMN. Sehingga dia bisa menentukan siapa yang akan duduk di kursi komisaris serta Dirut perusahaan plat merah tersebut.

Lantas, kalau bukan AHY, kira-kira siapa yang akan jadi Cawapres Anies?

Ada kemungkinan Sandiaga Uno.

Pertanyaannya, kenapa Sandi?

Mikirnya sederhana saja karena ikut kontestasi Pilpres itu butuh dana yang besar ferguso. Sedangkan yang paling siap dana ada Menteri Pariwisata itu.

AHY tentu dia tidak punya duit yang berlimpah, karena cuma mantan tentara. Bukan pengusaha.

Tentaranya pun berpangkat mayor. Bukan jenderal.

Begitupun dengan Khofifah juga tidak punya uang yang cukup untuk membiayai kampanye Pilpres.

Apalagi sebelumnya atau pada 2018 silam ia ikuti Pilgub Jatim. Tentu sudah banyak duitnya yang habis.

Sedangkan Sandi, selain punya modal juga sudah keluar dari Gerindra serta gak jadi kader PPP.

Sekarang dia terlihat mendekat ke PKS.

Kalau sekira Demokrat merajuk dan kabur dari Koalisi Perubahan, dia bisa kok beli partai. Seperti pada Pilpres 2019 lalu Sandi membayar PKS dan PAN masing-masing 500 miliar agar mau mendukungnya sebagai Cawapres berpasangan dengan Prabowo.

Selamat tinggal AHY. Hehehe