Politik

Dihujat, Diboikot, Diseret ke PBB, Diserang Hacker, Semoga Singapura Tetap Enjoy.

Xhardy 2 years ago 2.3k

Kelompok sebelah memang gak ketulungan stresnya. UAS diperlakukan dengan buruk, mereka muncul keluar dari sarangnya.

Ada yang sekadar membela, misalnya bapak oli pembangunan yang mengatakan itu adalah pelecehan terhadap ulama, tapi kalau orang biasa yang ditolak masuk dia pasti tidak peduli.

Ada yang mainkan jurus lama yaitu boikot. PA 212 mendesak Singapura minta maaf atas keputusannya menolak UAS masuk ke negaranya. Mereka mengancam akan memboikot produk dari Singapura. Selain ancaman boikot, PA 212 memberikan ancaman akan mengajak massa untuk tidak pergi ke Singapura.

Boikot yang tak ada efeknya, secara mereka rata-rata pengangguran, yang makan saja harus menunggu jatah nasi bungkus gratis. Kira-kira kapan mereka ada duit buat jalan-jalan ke luar negeri? Ke luar kota aja mungkin tak ada duit, malah bertingkah sok kaya.

Saya terkadang lucu mendengar sindiran sebagian orang yang menyebut Singapura mudah dikalahkan. Cukup dikencingi maka Singapura bakal kebanjiran. Ini adalah pede yang menyesatkan. Justru Indonesia yang lebih banyak bergantung pada Singapura.

Faktanya Indonesia selalu defisit berdagang dengan Singapura. Singapura juga pemberi utang luar negeri terbesar ke Indonesia. Jumlah turis Singapura ke Indonesia terbanyak kedua setelah Australia. Kalau tidak salah, saya pernah dengar data trafik internet dari Indonesia juga harus melalui Singapura. Kalau Singapura mutusin trafik, apa tidak kacau balau internet Indonesia? Mau perang ajak perang, ente tak tahu siapa di belakang Singapura?

Singapura pun dituding sebagai negara yang anti Islam karena dakwah dan ibadah dikontrol ketat. Singapura disebut menerapkan Islamofobia secara institusional. Bahkan negara ini dianggap sebagai Israel Asia Tenggara.

Luar biasa memang, semua label tersebut baru tersemat setelah UAS ditolak.

Selain itu, PA 212 melalui Novel Bamukmin mengatakan bahwa apa yang dilakukan Singapura terhadap UAS adalah pelanggaran HAM. Dia mendesak agar DPR meminta Singapura menarik kembali perkataannya. Dan jika tidak dilakukan, maka kasus ini akan dibawa ke PBB.

Stres parah mereka ini. PBB mau urusi beginian? Memangnya siapa UAS? Cuma terkenal di sini dan jago kandang saja. Di luar, dia sudah dicap jelek dan bakal dicekal di mana-mana.

Ada yang bahkan berbuat lebih jauh.

Misalnya, akun medsos sejumlah tokoh politik dan instansi pemerintah Singapura terkena spam oleh pendukung UAS.

Kementerian Komunikasi dan Informasi Singapura (MCI) mengatakan ada seruan untuk melakukan cyber attack terhadap akun media sosial Pemerintah Singapura di group obrolan publik Indonesia.

Akun Instagram Presiden Halimah Yacob, Perdana Menteri Lee Hsien Loong, Menteri Senior Teo Chee Hean dan Menteri Luar Negeri Vivian Balakrishnan dipenuhi komentar dari pendukung UAS, termasuk Twitter milik Lee. Selain itu, akun Instagram dari Immigration and Checkpoints Authority dan Singapore Tourism Board juga terkena spam. Dua perusahaan manajemen acara juga telah dirusak mereka.

Dalam kolom komentar tersebut disertakan pula tagar #SaveUAS dan #SaveUstadzAbdulSomad di akun media sosial Twitter dan Instagram dua pemimpin Singapura itu.

Saya berharap Singapura tetap tertawa dengan kebodohan pendukung UAS ini, terutama kadrun g*blok itu. Enjoy saja, jangan kapok ladeni mereka. Indonesia tidak seperti mereka. Mereka hanya secuil tapi paling bising. Mohon maklumi saja, pemerintah sini pun lembek menghadapi mereka, yang cuma bisa membiarkan tanpa melakukan tindakan tegas.

Kita disini juga enjoy menghadapi keberingasan dari kelompok sebelah. Maunya menang sendiri. Kalau menang, mereka besar kepala, sebesar balon udara di Cappadocia. Kalau mereka kalah, mereka ngamuk dan kelihatan sifat serigalanya.

Tapi di balik semua ini, kita patut bersyukur Singapura berani tegas dan mencap UAS sebagai tokoh yang harus diwaspadai sehingga seluruh dunia jadi tahu. Meskipun ini agak memalukan bagi Indonesia, tapi Singapura mewakili curahan perasaan kita terhadap kelompok mereka yang terlalu lama dibiarkan oleh pemerintah Indonesia.

Penceramah-penceramah agama yang melenceng, sudah dari dulu bebas melenggang di negara ini. Bebas ngomong apa pun, dan tak perlu takut ditangkap, karena pendukungnya akan bela mati-matian atas nama agama.

Pertanyaan saya adalah, mau sampai kapan pemerintah begini terus?

Bagaimana menurut Anda?

https://www.viva.co.id/berita/dunia/1476426-akun-medsos-pemimpin-pemerintah-singapura-diserang-pendukung-uas