Politik

Borok Terbuka, 2 Elit KPK Dilapor Gegara Dugaan Halangi Penyidikan Yohanes Baswedan!.

Manuel a year ago 3.9k

Dugaan saya tentang pejabat KPK yang bermain mata dengan Yohanes Baswedan sudah mulai terbuka lebar-lebar kebenarannya.

Saya tidak mungkin beropini tanpa data dan tanpa informasi yang valid. Saya tidak mungkin bermain-main dengan artikel saya karena saya memiliki dasar-dasar pemikiran yang cukup valid dan kuat untuk opini saya.

Dan saat ini direktur penyelidikan komisi pemberantasan korupsi Endar Priantoro dan juga deputi penindakan dan eksekusi KPK Karyoto dilaporkan ke dewan pengawas KPK.

Mereka yang merupakan pejabat tinggi di KPK dilaporkan terkait dugaan melanggar perintah atasan khususnya mengenai penyelidikan dugaan korupsi pada ajang balap mobil listrik yang dilaksanakan di era Yohanes Baswedan menjadi gubernur DKI.

Dewan pengawas KPK saat ini pun pada akhirnya menelaah adanya laporan tersebut karena menurut anggota dewan pengawas KPK Syamsudin Haris, laporan sudah diterima dan sedang dipelajari yang akan dilaporkan ke Dirlidik dan deputi penindakan.

Pelaporan itu dilakukan oleh lembaga swadaya masyarakat namun KPK tidak mau melaporkan secara rinci LSM tersebut. Dari sini saya melihat bahwa memang KPK sedang menjaga nama baik dirinya dengan cara tidak membocorkan pelapornya.

Diduga pelaporan itu dibuat karena tim penyelidik tidak kunjung menaikan status penyelidikan dugaan korupsi Formula E ke dalam tahap penyidikan.

Bahkan Tiga pimpinan KPK tersebut dikabarkan juga pernah mendatangi BPK alias badan pemeriksa keuangan untuk memaksakan adanya kerugian negara dalam ajang balap.

Makanya saya bingung kenapa Yohanes Baswedan ini kelihatannya aman-aman saja di hadapan KPK yang jaraknya nggak sampai 30 menit ke balai kota dan juga ke gudang korupsi bantuan sosial beras busuk itu.

Kode-kode yang dilakukan oleh BW yang merupakan pendukung Yohanes Baswedan sudah sangat amat membuat dia terjebak sendiri justru. BW mengatakan bahwa permintaan audit BPK hanya bisa dilakukan jika kasus dugaan korupsi sudah naik ke tahap penyidikan. Iya betul secara teori.

Akan tetapi di belakang layar Ternyata ada yang menghalang-halangi status kenaikan penyelidikan menjadi penyidikan. Yang diduga dilakukan oleh orang-orang internal KPK.

BW yang merupakan pendukung Yohanes mengatakan bahwa terdapat tindakan sewenang-wenang yang dilakukan oleh pimpinan KPK yang dianggap nggak lazim.

Padahal ketua KPK Firli mengatakan bahwa pihaknya sudah bekerja sesuai aturan dalam menyelidiki terkait laporan dugaan korupsi balapan mobil listrik itu.

Kalau kita melihat dari kronologinya sudah jelas banget kok bahwa ada orang yang mendukung dan menutup-nutupi kasus dugaan korupsi yang dilakukan oleh Yohanes.

Ternyata sumbangan dari TGUPP yang beberapa isinya mantan anggota KPK kemungkinan besar memiliki andil. Aroma sepupu pun masih kuat di KPK meskipun sepupunya udah nggak ada di sana.

Saya kira ada orang kuat di atas itu yakni mereka yang pernah menjabat di dalam jabatan tinggi negara sehingga kasus dugaan korupsi yang benar-benar jelas barang buktinya tidak diselidiki sama sekali dan statusnya begitu-begitu ini masih kasus balapan mobil listrik yang gak jelas loh.

Belum lagi kasus beras busuk yang ada gudangnya dan audit dari lembaga audit eksternal yakni Ernst and Young.

Saya melihat bahwa ada yang tidak beres di internal KPK khususnya mereka-mereka yang gagal tes wawasan kebangsaan dan juga yang kebetulan lolos karena beruntung atau berhasil bersembunyi di balik lolosnya TWK, tapi ternyata hanya tipu-tipu mereka doang.

Nah saya bilang sih memang pada akhirnya lama-kelamaan barang-barang busuk yang disimpan terlalu lama pasti akan tercium baunya juga ya.

Apalagi kenceng betul penolakan rakyat terhadap sosok Yohanes yang dijadikan calon presiden. Padahal dia ini adalah Bapak politik identitas yang berbahaya untuk persatuan dan kesatuan negara republik Indonesia.

Semoga saja kasus ini dibongkar dan bisa membuat kita sama-sama lega karena parasit bangsa bisa disingkirkan satu persatu.