Politik

Bikin Goyah "Imin" Demokrat, PAN Buka Peluang AHY Cawapres Prabowo.

DHEKO a year ago 20.0

Menggoda iman, begitulah yang terjadi atas pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi. Viva mencoba merayu Partai Demokrat untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju guna mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden dengan iming-iming kemungkinan AHY sebagai bakal calon wakil presiden.

Hmmm ..

PAN memang pintar memanfaatkan momentum. Setelah melihat keakraban Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dengan Prabowo Subianto dalam acara HUT ke-64 Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI dan Polri (Pepabri), PAN kemudian mengharapkan tindakan lanjutan dari momen keakraban tersebut, menjadi langkah menuju koalisi.

Selain itu tawaran tersebut juga seakan menimpali sikap dari Partai Demokrat sebelumnya yang telah mencabut dukungannya kepada Anies, dan menyatakan akan bergabung pada koalisi yang sudah terbentuk, bahkan tanpa mensyaratkan AHY sebagai bakal cawapres.

"Imin" Partai Demokrat, SBY, dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dipastikan akan goyah. Apalagi secara kemungkinan peluang, cukup terbuka bagi AHY pasca Prabowo ditinggal oleh Cak Imin. Otomatis posisi bakal cawapres Prabowo kosong dan peluangnya menjadi sama rata untuk semua kemungkinan.

Melihat PAN yang sedemikian berani membuka kemungkinan tersebut, membuktikan bahwa mereka menganggap penting arti kehadiran AHY dan Partai Demokrat bagi Kolisi Indonesia Maju. Biar bagaimanapun AHY akan membawa suara yang semakin menggenapkan kekuatan koalisinya menjadi yang terbesar.

Namun yang perlu dicermati adalah bahwa pernyataan kemungkinan untuk membicarakan posisi bakal cawapres untuk AHY adalah masih sebatas dari PAN. Belum tentu Partai Golkar dan Partai Gerindra akan bersikap sama terbukanya seperti PAN.

Seperti diketahui, Partai Gerindra ada "persoalan" yang belum selesai sepenuhnya antara Prabowo dan SBY. Selain itu terlihat sekali bagaimana Prabowo sedemikian tidak yakinnya pada kapabilitas AHY.

Sementara Partai Golkar jelas punya misinya sendiri untuk bisa menempatkan gambar kadernya di kertas suara pilpres 2024 mendatang. Mereka sebagai partai besar dan legendaris, sudah lama absen dari posisi tersebut. Mereka hanya terpentok di angka elektabilitas yang memang tertinggal dari AHY, namun punya potensi dukungan jumlah suara yang jauh lebih besar dibanding Partai Demokrat.

Apabila Koalisi Indonesia Maju ala Prabowo itu salah langkah dan keputusan tersebut ternyata 'melukai' Partai Golkar, bukan tidak mungkin partai besutan Airlangga Hartarto itu berpotensi hengkang. Toh tidak bekerjasama dengan Prabowo bukanlah hal baru bagi mereka.

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20230913005312-617-998226/pan-ajak-demokrat-gabung-kans-ahy-cawapres-prabowo-bisa-dibicarakan