Politik

Bagaimana Kita Harus Bersikap.

Roedy S Widodo 6 months ago 1.4k

Pemilu yang sudah makin dekat, tahapan yang sudah berjalan yaitu pendaftaran capres serta cawapres yang sudah dilakukan oleh Amin (Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar) serta Ganjar Pranowo - Mahfud.

Malam ini Prabowo mengumumkan bakal cawapresnya yaitu Gibran Rakabuming Raka.

Sebelumnya isu ini telah ramai menjadi perbincangan netisen, apalagi ketika MK mengabulkan gugatan 2 orang mahasiswa yang mengaku pengagum Gibran.

Putusan MK ini mengundang polemik kalangan ahli hukum dan tokoh masyarakat karena perkara yang lain yang berkaitan dengan hal tersebut ditolak, Ketua MK Anwar Usman tidak ikut sidang kasus tersebut tetapi untuk yang satu ini ketua MK ikut dan mengabulkan gugatan tersebut.

Anwar Usman, sang ketua MK adalah paman Gibran .

Tentunya keputusan ini membuat publik ramai karena memberi peluang bagi Gibran untuk maju dalam kontestasi pilpres tahun depan.

Banyak pendukung Jokowi yang kecewa dan berbalik memusuhi karena menganggap Jokowi menggunakan kekuasaan untuk membangun Dinasti Politik.

Ada juga yang berpendapat bahwa ini adalah strategi Jokowi, menjadikan Gibran sebagai kuda troya untuk membantu pasangan Ganjar - Mahfud memenangkan kontestasi pilpres tahun depan, karena andai 3 pasangan maju kemudian akan menjadi 2 yang maju ke putaran kedua, diprediksi pasangan Anies - Muhaimin akan tersisih pada putaran pertama, maka pendukung Anies - Muhaimin yaitu kelompok PKS serta konco konconya tidak akan berpikir untuk pindah mendukung Prabowo karena adanya Gibran disana.

Namanya prediksi ya belum dapat kita ketahui kebenarannya.

Jadi bagaimana sebaiknya kita bersikap?

Menurut penulis, Gibran adalah pribadi yang sudah dewasa, yang bisa menentukan langkahnya sendiri tanpa harus tergantung sang ayah.

Gibran juga punya hak politik untuk memilih dan dipilih.

Oleh karena itu kita harus menghargai hak politik dan pilihannya.

Bahwa ada hal yang tidak beres pada keputusan MK, hal tersebut harus terus kita suarakan dan tuntut pertanggung- jawaban dari sang ketua MK.

Apakah Presiden Jokowi terlibat dalam skenario yang menyakitkan masyarakat ini?

Secara logika, menurut penulis, kecil kemungkinan Pak Jokowi nggak tahu, tetapi dengan mengedepankan azas Praduga tak bersalah, kita harus memandang beliau tidak tahu, sampai ada bukti yang valid.

Apakah seandainya Gibran benar berpasangan dengan Prabowo, sebagai pendukung Jokowi, kita juga akan mendukung Gibran?

Tentunya Tidak !!

Kita mendukung Jokowi karena beliau adalah figur yang membawa nilai nilai yang kita perjuangkan, dan beliau terbukti mewujudkan hal tersebut yang berhasil membawa kemajuan bangsa serta membuat Indonesia lebih dihormati dalam pergaulan internasional.

Apakah nilai nilai yang kita perjuangkan ada pada pasangan Prabowo - Gibran?

Menurut penulis, jelas tidak ada.

Penulis menilai pasangan yang didukung oleh pdip, PPP, Hanura dan Perindo yaitu Ganjar - Mahfud adalah pasangan yang sangat patut didukung dan akan bisa melanjutkan pembangunan yang sudah secara baik dilakukan oleh Presiden Jokowi.

Kalau terbukti bahwa Presiden Jokowi ternyata ikut campur dalam pusaran peristiwa yang merusak demokrasi tersebut, maka kita akan mencatat dan melawannya.

Secara pribadi, andai itu benar maka penulis sangat menyayangkan, karena itu seperti coretan hitam tebal yang menutupi tinta emas yang sudah ditorehkan oleh Presiden dengan kinerja luar biasanya.

Bila nantinya ternyata bahwa ini adalah strategi yang dijalankan oleh Jokowi untuk memenangkan Ganjar - Mahfud, maka kita akan mengaminkan bahwa Jokowi adalah negarawan besar Indonesia yang melihat jauh lebih baik dari tokoh lainnya.

Mari kita fokus memenangkan Ganjar - Mahfud, demi Indonesia yang lebih maju.

Salam Seword, Roedy S Widodo.