Politik

Anies-jk-bachtiar Nasir Bakal Jadi Poros Khilafah 2024? Bahaya!.

Ninanoor 2 years ago 1.8k

Kedekatan Anies Baswedan dengan kelompok-kelompok agamis radikal dan pengusung khilafah sudah jadi pengetahuan umum. Mereka ini lah yang berhasil mengantarkan Anies memenangkan Pilkada DKI Jakarta. Sehingga Pilkada DKI 2017 dicap sebagai yang terburuk dalam sejarah, karena dinodai isu SARA Sumber. Bahkan Anies tanpa malu-malu kembali menegaskan unsur SARA ini dengan menyebut kata “pribumi” dalam pidato perdananya sebagai Gubernur DKI Jakarta Sumber Sumber. Seakan menarik garis bahwa lawan politik yang dikalahkannya adalah bukan pribumi, bukan orang Indonesia. Ini politik identitas bukan?

Kedekatan Anies dengan kelompok-kelompok, yang gampangnya kita sebut saja dengan kadrun, diteruskan Anies dengan setia. Ketika Rizieq Shihab kabur ke Arab Saudi, Anies tetap setia menghadiri acara milad FPI. Bahkan ketika Rizieq kembali ke Indonesia, Anies termasuk orang pertama yang mengunjungi Rizieq di rumahnya di Petamburan.

Ketika pemerintah mengumumkan pembubaran FPI dan dinyatakan sebagai ormas terlarang, beberapa video diputar sebagai bukti. Bukti bahwa FPI mendukung ISIS. Dalam satu video dengan jelas Rizieq menyebut bahwa ISIS punya cita-cita yang mulia, yakni menegakkan Khilafah Islamiyah. Tidak ketinggalan Rizieq menyatakan tidak mau bermusuhan dengan ISIS. Sedangkan di video lain terlihat anggota FPI mendukung bai’at massal ISIS di Makassar Sumber.

Ini bukti yang tak terbantahkan ya. Mau jungkir balik gimana juga tidak akan bisa menghapuskan jejak digital super valid ini. Video ini sudah beredar di masa Pilkada DKI Jakarta 2017 Sumber. Masak Anies tidak tahu? Tetapi Anies sendiri memang tidak pernah memberikan sikap tegas terhadap radikalisme. Ketika semua orang ribut-ribut dengan upaya para pengusung khilafah, yang hendak mengganti dasar negara Pancasila, Anies hanya mingkem.

Kedekatan Anies dengan kelompok kadrun pengusung khilafah ini berusaha dibantah. Bahkan oleh seorang pengamat politik, Dedy Kurnia. Dedy menyebut bahwa tuduhan bahwa Anies dan pendukungnya adalah pro-khilafah dan politik identitas itu omong kosong. Bagaimana mungkin Anies dianggap pro-khilafah, sementara dia hasil didikan Barat, katanya Sumber. Mungkin pengamat ini lupa bahwa Anies sendiri yang nampak sekali masih saja memakai politik identitas. Misalnya, seperti memakai stadion JIS, kebanggaannya itu sebagai lokasi sholat Ied. Atau kehadirannya dalam milad FPI.

Pernyataan pengamat politik itu dirilis dalam berita tanggal 15 Mei 2022. Dan beberapa hari kemudian, tanggal 8 Juni 2022, sekelompok massa yang menamakan diri sebagai Majelis Sang Presiden mendeklarasikan Anies sebagai capres 2024. Mereka ini ternyata berisi eks HTI, eks FPI dan eks narapidana terorisme Sumber. Bahkan atribut bendera HTI sempat berkibar di acara itu, yang akhirnya diturunkan oleh panitia, katanya. Di media, foto atribut HTI itu terlihat jelas Sumber. Mau dibantah gimana? Lha wong pendukungnya jelas-jelas eks HTI.

Di sisi Anies selalu ada Jusuf Kalla, politisi senior yang juga sudah kita ketahui peran besarnya dalam pengusungan Anies di Pilkada DKI dulu. Nah, mereka berdua, tanpa berusaha mendukung pembelaan si pengamat politik tadi, dengan cueknya menghadiri acara Silaturahmi dan Musyawarah Nasional (munas) Jalinan Alumni Timur Tengah Indonesia (JATTI) pada Jumat tanggal 17 Juni lalu Sumber.

Sebentar, ada lagi lucunya. Lucunya, kehadiran Anies di acara ini hampir bertepatan dengan diumumkannya nama Anies oleh Ketum Nasdem, Surya Paloh. Sebagai bakal capres pilihan NasDem nomor urut satu Sumber. Sementara, 2 hari sebelumnya Surya Paloh bicara tentang kesatuan bangsa, serta menegaskan bahwa NasDem tidak mau terjebak politik identitas Sumber. Eeh Anies bersama JK malah ke acara silaturahmi JATTI yang disebut dihadiri oleh para ulama dan tokoh muslim.

Siapa tokoh publik yang ikut dalam acara JATTI ini, yang juga merupakan alumni dari Timur Tengah? Tidak lain adalah Ustad Abdul Somad (UAS), yang hadir secara virtual. UAS bicara dan memamerkan dukungan politik yang dia berikan pada beberapa kepala daerah Sumber. Sementara itu, menyambut kehadiran Anies, Ketua Dewan Pembina JATTI, memuji Anies yang katanya terus melambung tinggi Sumber.

Besoknya, hari Sabtu (18 Juni), Bachtiar Nasir terpilih menjadi Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) JATTI periode 2022 - 2025 Sumber. Bachtiar Nasir ini pernah menjabat sebagai Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI). Pada tahun 2019, dia ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan pencucian uang dengan tindak pidana asal pengalihan aset sebuah yayasan. Yayasan itu disebut menampung dana untuk aksi bela 411 dan 212. Pihak Kepolisian waktu itu mengungkap adanya indikasi pengiriman dana dari GNPF-MUI ke Turki. Dan menurut media asing di Suriah, dana itu terkait dengan ISIS Sumber. Kasus ini terakhir diberitakan di media pada akhir tahun 2020. Di mana status Bachtiar Nasir masih menjadi tersangka Sumber. Namun hingga kini belum ada update terbaru ya.

Yang ada dan sekarang beredar di media sosial adalah sebuah video yang berisi pidato Bachtiar Nasir. Dia menyebut bahwa pada tahun 2024 akan lahir pemimpin baru dan Khilafah Islamiyah akan berdiri. Bahkan Bachtiar mengutip laporan Menteri Pertahanan Amerika Serikat yang menyebut bahwa Khilafah Islamiyah akan berdiri pada 2025 Sumber.

Dalam kata sambutannya sesudah terpilih menjadi Ketua Umum JATTI, Bachtiar Nasir menyebut bahwa ke depannya, kerja JATTI semakin berat. Salah satu targetnya adalah ekspansi kepengurusan wilayah di seluruh Indonesia. Memang ini sebuah organisasi yang diklaim sebagai wadah alumni. Namun, kalau dicermati kemunculannya saat ini, ketika tahapan pemilu 2024 sudah dimulai, kita pun bisa menebak arahnya ke mana.

Dari segi Anies dan JK, jaringan organisasi ini bisa dipakai sebagai sarana kampanye. Apalagi menjelang habisnya masa jabatan Anies pada Oktober nanti. Sedangkan dari pihak organisasi yang diketuai oleh pengusung khilafah, maka bisa diduga dan ditakutkan bahwa organisasi ini menjadi jaringan para pengusung khilafah. Bukannya juga ada video bukti bahwa Somad juga mengusung khilafah? Sumber. Dan Ustad Abdul Somad menjadi salah satu aktivis JATTI.

Klop lah sudah kan. Wajar jika timbul dugaan munculnya poros baru yang terdiri dari Anies, JK dan Bachtiar Nasir pada tahun 2024. Poros yang bisa saja nanti didukung oleh partai politik. Yang memungkinkan Anies nyapres. Sudah jadi bakal capres NasDem kan? Apakah poros ini bakal menjadi poros pengusung khilafah? Ini yang kita takutkan dan harus diwaspadai. Kita serahkan pada aparat kepolisian untuk menindaklanjuti. Jangan sampai lengah! Selalu dari kura-kura!


1112758189169106945

Tulisan sebelumnya: Nekat Pilih Anies, NasDem Kena Rayuan JK Jadi Jumawa?

Tulisan-tulisan saya yang lain bisa dibaca di sini : Ninanoor

Credit foto : detik.com, tabloidbintang.com