Ada yang bilang Anies orangnya sombong dan tidak merakyat. Mungkin ini ada benarnya sih. Saya sudah beberapa kali melihat di foto atau video yang beredar si medsos di mana Anies terlihat kurang merakyat. Mungkin itu memang wataknya.
Baru-baru ini muncul sebuah video baru yang kontroversial, sekaligus membuktikan bahwa Anies tidak se-merakyat yang dikira banyak orang.
Beredar video Anies yang tampak ogah-ogahan saat bersalaman dengan warga. Awalnya Anies terlihat berjalan keluar dari salah satu tempat makan. Dia terlihat dikerumuni beberapa orang yang ingin bersalaman dengannya.
Tapi, ada seorang pria berpeci putih yang terlihat mau bersalaman dan mencium tangan, tapi Anies terlihat menolak dan berlalu begitu saja. Sontak saja, itu membuat si pria berpeci putih tampak syok beberapa saat.
Apa pendapat kalian?
Saya yakin banyak yang mulai membuat kesimpulan bahwa selama ini Anies hanya berpura-pura dan kini kepalsuan tersebut akhirnya terlihat, seperti yang dikatakan oleh Ruhut.
"Kepalsuan itu akhirnya tidak bisa ditutup-tutupi, begitulah ga’benar. kadrun sich MERDEKA," cuit Ruhut.
Tidak semua orang bisa merakyat. Ada yang bahkan memaksakan diri agar terlihat merakyat dan dekat dengan rakyat. Anies mungkin salah satu yang suka berpura-pura dengan tingkah laku yang merakyat. Padahal itu berat. Lama-lama topeng asli akan kelihatan jelas.
"Berpura-pura dengan tingkah laku yang merakyat itu berat Nis, kau tak sanggup. Karena yang kau lakukan bukan muncul dari hatimu, tapi karena tuntutan skanario cukong," kata salah satu netizen.
"Dilepehin si bapaknya. Muka bapaknya antara kaget, tidak percaya, jadi bego seketika," kata yang lain.
Biarlah ini jadi sebuah pelajaran penting bagi masyarakat. Jangan mudah tertipu dengan wajah penuh senyum dan ucapan santun. Dalam politik, bisa jadi itu adalah sebuah kamuflase untuk mencari simpati.
Anies sedang merusak citranya sendiri. Bisa jadi Anies tidak sadar ada kamera yang sedang merekam dirinya. Coba kalau dia tahu, mungkin dia akan langsung berakting sebaik mungkin dengan kualitas Oscar, hehehe. Anies biasanya pintar cari momen dan memanfaatkan peluang untuk pencitraan. Jadi prediksi saya, Anies tidak sadar ada kamera yang merekam. Itu mungkin sifat asli Anies tanpa kamera.
Anies kok dilawan.
Masih ingat gak dulu Anies bilang apa? Dulu dia pernah ngaku jarang mengajak media ketika mendatangi warga saat masih jadi gubernur. Alih-alih membawa wartawan, dia lebih senang mengajak tim medianya sendiri saat blusukan.
Dari sini saja sudah jelas. Anies bawa tim media sendiri supaya angle kamera dan apa yang mau disorot, semuanya bisa diatur. Anies seolah jadi sutradara. Mana yang mau direkam/foto, konsep seperti apa yang akan dimasukkan ke media sosial, terserah Anies.
Kalau ada kamera tersembunyi atau rekaman dari warga apalagi wartawan, kadang bisa ketahuan jeleknya.
Makanya hati-hatilah dengan orang yang punya agenda tertentu dalam politik. Semua bisa ditutupi dengan topeng palsu. Sifat dan watak asli bisa ditutupi dengan mudah.
Beda dengan Jokowi yang memang terkenal merakyat, karena datang dari latar belakang keluarga sederhana. Jokowi sudah terbiasa blusukan dan bertemu warga. Selama puluhan tahun, Jokowi tidak gagal melakukan ini. Jadi tidak heran Jokowi adalah juara dalam hal merakyat. Itulah sifat asli Jokowi yang tidak luntur sampai saat ini.
Sedangkan Anies berusaha meniru Jokowi. Ya jelas beda hasilnya. Merakyat adalah karakter yang sulit ditiru apalagi dibuat akting.
Melalui video tadi, Anies kembali jadi perbincangan jelek. Anies dibilang sombong. Anies ogah bersalaman dengan rakyat. Apalagi kalau nanti jadi presiden, mungkin akan jaga jarak yang sangat lebar, dikelilingi pengawal dengan membentuk barisan setebal tembok.
Sebaiknya memang Anies memperlihatkan sifatnya sendiri, tak usah meniru yang lain demi mencari simpati politik. Anies harus jadi antitesis Jokowi. Kalau Jokowi terkenal merakyat, Anies harus tampil beda ketimbang nanti kelihatan jadi munafik.
Lalu apa komentar pendukung Bapak Yohanies? Seperti biasa, mereka bakal tiarap pura-pura pingsan. Mereka tidak tahu harus berkomentar apa. Pingsan dulu beberapa hari sampai isu ini reda.
Bagaimana menurut Anda?