Politik

Aksi Mandi Lumpur Ummu Hani Simbol Perlawanan dan Tuntutan.

Adin 8 months ago 191.0

Kritik terhadap pemerintah sering kali disampaikan melalui berbagai bentuk, dari demonstrasi hingga tulisan di media sosial. Namun, selebgram Ummu Hani memilih cara yang lebih kreatif dan kontroversial untuk menyuarakan ketidakpuasannya terhadap kondisi infrastruktur di Kabupaten Lampung Selatan: mandi lumpur di kubangan jalan rusak. Aksi ini tidak hanya berhasil menarik perhatian publik, tetapi juga mempertegas urgensi masalah jalan rusak yang telah lama diabaikan oleh pemerintah setempat.

Lampung Selatan, seperti banyak daerah lain di Indonesia, menghadapi masalah infrastruktur yang kronis. Jalanan yang berlubang dan rusak parah bukan hanya mengganggu mobilitas warga, tetapi juga berdampak pada perekonomian lokal.

Transportasi barang dan jasa menjadi terhambat, biaya perawatan kendaraan meningkat, dan risiko kecelakaan pun melonjak. Meskipun masalah ini sudah lama terjadi, tampaknya pemerintah daerah belum memberikan prioritas yang cukup untuk memperbaikinya.

Dalam konteks ini, aksi Ummu Hani menjadi sebuah simbol perlawanan dan panggilan untuk bertindak. Dengan mandi lumpur di kubangan jalan rusak, ia menciptakan visual yang kuat dan emosional, yang jauh lebih efektif daripada sekadar kata-kata. Aksi ini mampu menjangkau audiens yang lebih luas melalui media sosial, memicu diskusi dan meningkatkan tekanan terhadap pemerintah daerah untuk segera mengambil tindakan.

Ada beberapa poin penting yang dapat kita ambil dari aksi Ummu Hani. Pertama, ini menunjukkan pentingnya kreativitas dalam menyampaikan kritik. Di era digital ini, pesan yang disampaikan dengan cara yang unik dan visual memiliki potensi lebih besar untuk menjadi viral dan mempengaruhi opini publik.

Kedua, aksi ini menyoroti peran media sosial sebagai alat yang kuat untuk advokasi dan perubahan sosial. Platform seperti Instagram dan Facebook memungkinkan individu biasa untuk menjadi agen perubahan, menyoroti isu-isu lokal yang mungkin terabaikan oleh media arus utama.

Namun, di balik keberhasilan aksi ini dalam menarik perhatian, ada tanggung jawab yang harus diemban oleh pemerintah daerah. Respon cepat dan konkret terhadap masalah ini adalah kunci. Pemerintah harus melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi jalan dan segera mengalokasikan dana untuk perbaikan. Transparansi dalam proses ini juga penting untuk memastikan bahwa dana yang ada digunakan secara efektif dan tidak terjadi korupsi.

Selain itu, partisipasi masyarakat dalam pengawasan perbaikan infrastruktur harus diperkuat. Pemerintah daerah perlu melibatkan warga dalam pengambilan keputusan terkait prioritas perbaikan jalan dan memanfaatkan teknologi untuk melaporkan kondisi jalan yang rusak secara real-time.

Aksi Ummu Hani adalah sebuah panggilan untuk bertindak dan momen refleksi bagi pemerintah daerah. Infrastruktur yang baik adalah fondasi bagi kemajuan daerah. Jika pemerintah tidak segera merespon, ketidakpuasan publik akan terus meningkat, dan aksi-aksi serupa mungkin akan menjadi semakin umum. Oleh karena itu, tindakan cepat dan tepat sangat diperlukan untuk memperbaiki jalan rusak dan membangun kepercayaan publik kembali.

Sumber :

https://www.detik.com/sumbagsel/berita/d-7342956/selebgram-lampung-selatan-mandi-lumpur-di-jalan-rusak-bupati-bicara-etika