Politik

Ahok Kirim Ucapan Belasungkawa ke Lieus Sungkharisma, Karma Ahok Jelas Mitos!.

Manuel a year ago 1.7k

Setelah mendapatkan kabar duka dari keluarga Lieus Sungkharisma mengenai kepergian sang mantan tersangka kasus makar, saya pun mulai teringat dengan kalimat Ahok. Bagi saya ini adalah hal yang lumrah ya.

Karena apa yang menjadi kalimat Ahok itu sangatlah melegenda. Bahkan beberapa orang mengatakan dan menyangkutpautkan setiap kejadian kepergian atau sakit penyakit yang diderita oleh pembenci Ahok, sebagai karma. Tapi ternyata, tidak demikian.

Karma Ahok itu adalah sebuah hal yang buat saya adalah mitos belaka. Ini hanyalah kalimat-kalimat dari para masyarakat yang terusik rasa keadilannya saat melihat Ahok dipenjara.

Sebelum Ahok dipenjara, di persidangan, beliau pernah menyampaikan sebuah kalimat legendaris yang sampai sekarang terngiang-ngiang baik di kepala maupun hati rakyat Indonesia. Kalimat persisnya seperti yang saya kutip di bawah ini.

"Dan percayalah, sebagai penutup, kalau Anda menzalimi saya, yang Anda lawan adalah Tuhan Yang Maha Kuasa, Yang Maha Esa, dan saya akan buktikan satu per satu dipermalukan nanti. Terima kasih."

Kalimat ini benar-benar keluar dari mulut Ahok 5 tahun lalu dan sampai sekarang, memang betul bahwa belum ada yang bisa bantah bahwa itu adalah kalimat yang langsung dari mulut Pak Ahok.

Banyak orang yang mengait-ngaitkan antara kalimatnya dengan fenomena kepergian orang-orang yang pernah menzalimi Ahok. Satu per satu. Akan tetapi, buat saya ini rasanya agak berlebihan jika menyebutnya sebagai “Karma Ahok”.

Karma itu adalah sebuah sistem tak kasat mata yang bekerja di dunia ini. Banyak orang yang tidak sadar bahwa ada karma yang sedang bekerja di antara kita. Akan tetapi sedikit orang yang bisa melihat bahwa karma itu bisa diprediksi dan diramalkan sebelumnya.

Salah satu orang yang dipercaya cakranya terbuka, yakni Pak Ahok, sudah meramalkan karma yang akan datang ke mereka-mereka yang menzalimi beliau. Kalimat Ahok ini menembus batas waktu dan ruang.

Dan apakah benar itu karena Ahok yang mengucapkan? Buat saya tidak. Karena tanpa Ahok mengucapkannya pun, karma itu pasti akan berjalan. Karma yang saya maksud adalah karma secara general alias umum.

Kepergian Lieus yang disangkut pautkan dengan Karma Ahok adalah tidak benar. Justru Ahok memberikan dan mengirimkan karangan bunga ucapan dukacita kepada Lieus. Ini artinya hal yang sangat baik. Justru bukan karena kalimat Ahok.

Dulunya Lieus pernah komentar dan protes agar karangan bunga Ahok tidak perlu masuk museum MURI loh. Tapi sekarang, Ahok malah berikan karangan bunga ke Lieus. Bisa ditolak kah?

Hanya saja, Ahok waktu itu bicara, dan memang terkesan nyata satu per satu check out. Lantas, apakah itu yang jadi satu-satunya penyebab mereka check out? Ya tidak dong. Siapa Ahok? Dia kan hanya manusia.

Tapi semanusia-manusianya Ahok, dia tetap punya cara pandang yang cukup unik mengenai masa depan. Inilah yang membuat kita sama-sama paham bahwa kita senantiasa harus menjadi orang yang tetap berpegang teguh akan karma kita masing-masing.

Karena apa yang menjadi hukum sebab akibat di dunia ini, tidak ada satupun yang bisa melanggarnya.

Manusia bisa berkata-kata, hanya Tuhan yang nanti akan merealisasikannya atau tidak. Kalau manusia nggak ngomong, ya Tuhan juga bisa lakukan apapun yang Ia mau bukan?