Humor

(Sedih Aku tuu…) Jokowi Sibuk Lobi Elon Musk, lha Somad malah Mau Bantu Ekonomi Singapura.

DHEKO 2 years ago 1.0k

"UAS ke Singapura ingin berlibur. Akan kunjungi berbagai tempat objek wisata, akan makan, menginap, belanja, mengeluarkan dana untuk kebaikan ekonomi Singapura. Tapi Singapura ternyata tolak UAS," tulis UAS dalam unggahan di akun Instagram dikutip CNNIndonesia.com pada Rabu (18/5).

Kemampuan ke-intelejen-an pemerintah terbukti payah. Kalo tau begitu, mending Pak Jokowi lobi-lobinya ke Ustaz H. Abdul Somad Batubara, Lc., D.E.S.A., Ph.D., Datuk Seri Ulama Setia Negara, atau yang lebih dikenal dengan Ustaz Abdul Somad, atau yang lebih-lebih-lebih dikenal juga dengan UAS, saja. Tak perlu jauh-jauh ke Amerika Serikat, Sabtu (14/5) lalu, hanya untuk sekedar bertemu dengan CEO Tesla, Elon Musk, di Gedung Stargate SpaceX, Boca Chica sana.

Dalam kesempatan itu Pak Jokowi menemui Elon Musk untuk apa lagi selain agar Tesla segera merealisasikan investasinya di Indonesia. Investasi yang bertitik-berat pada sektor industri mobil masa depan, mobil listrik.

Presiden, yang harus bersibuk-sibuk ria itu, jelas menunjukkan komitmennya untuk mengundang sebanyak mungkin investor. Mempersilahkan sebanyak mungkin pengusaha agar menempatkan usahanya di Indonesia. Yang ujungnya tentu demi membantu perekonomian Indonesia, agar Indonesia menjadi semakin kuat.

Tapi lha kok ini? Yang katanya ustaz, yang mengaku pengajar, kok malah mau belanja, darmawisata, kulineran, nginep, dan akan mengeluarkan hepeng yang katanya untuk membantu perekonomian Singapura. Alamak …

Mau dosa tapi takut tertawa…..

Lha iya, mbok ya mending UAS n de genk yang yang mau liburan di Singapura itu, yang sudah keluar walaupun belum masuk itu, jalan-jalannya di dalam negeri sajalah. Healing-nya lokalan saja.

Kalau tidak percaya, coba tanya teman UAS yang sekarang sudah menjadi pembantu Presiden Jokowi, Menparekraf Sandiaga Uno, pasti akan banyak diberikan rekomendasi di mana tempat-tempat wisata dan belanja yang bagus-bagus di Indonesia. Tempat yang bisa mendukung keceriaan UAS sekeluarga.

Kemudian, misalnya nih. Ini misalnya lho, Taz UAS. Kalau mau selametan ulang tahun, di Indonesia EO yang sanggup menyelenggarakan pesta ulang tahun dengan baik juga banyak. Bahkan yang mampu membalutnya dengan nuansa Islami juga ada. Mau yang ucapannya "Milad Mubarak" atau "Barakallah Fii Umrik", tinggal pilih. Pakai abjad Hijaiyah juga pasti ready. Insyaallah ajib.

Kemudian terlepas dari cekal yang dilakukan oleh Singapura, Indonesia seharusnya bersyukur bahwa ada anak bangsa yang berinisial UAS, yang ingin membantu perekonomian Singapura. Secara, menurut Katadata, Singapura adalah investor terbesar di Indonesia dalam beberapa tahun belakangan. Kuartal I-2022 ini saja, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan bahwa Singapura masih menjadi negara investor yang paling banyak menanamkan modal di Indonesia, dengan nilai total US$3,6 miliar.

Nah, bila kemudian bantuan untuk ekonomi yang diniatkan oleh UAS itu tersampaikan, bisa jadi investasi Singapura di Indonesia akan semakin meningkat. Itu bukan satir, ini bukan sarkas. Kita tahu bahwa dengan "the power of UAS", jangan-jangan kapal selampun sudah terbeli.

Empek-empek???

Tapi disitulah kadang harus merasa sedih. Bagaimana tidak, Singapura yang sudah sedemikian asyik secara ekonomi, kok ya masih membuat hati seorang UAS tergerak untuk membantu? Padahal, Indonesia juga masih butuh bantuan. Ekonomi Indonesia katanya dalam bahaya karena banyak hutang, setidaknya begitulah menurut mereka yang sepertinya adalah kolega-kolega dan yang segebong dengan UAS juga.

Nah, sebenarnya hati UAS itu terbuat dari apa ketika beliyo memilih untuk membantu Singapura dengan niat jalan-jalan, makan-makan, dolan-dolan, tidur-tiduran, dan belanja-belanjanya itu alih-alih mengambil TKP-nya di Indonesia?

Tapi dari sini kita paham kenapa kemudian UAS terkesan marah kepada Singapura. UAS hanya ingin membantu. Lihat kemudian apa yang dilakukan UAS ketika tidak boleh masuk dan piknik ke negeri Singa itu?

UAS lantas menyerukan agar masyarakat tak perlu menggunakan uangnya untuk berbelanja ke Singapura. Profesor tamu di Universitas Islam Sultan Sharif Ali, Brunei Darussalam ini menyarankan agar uang tersebut bisa dialihkan untuk berwakaf bersama UAS saja. Belum lagi kalau ternyata pernyataannya soal pipis berjamaah itu benar-benar kejadian?

Ih…

Bisa! Mau anda patungan!?!?!?

Eh…, kalau itu ustaz yang lain….

https://www.merdeka.com/uang/jokowi-temui-elon-musk-indonesia-raih-komitmen-investasi-tesla.html