Humor

Anies adalah Seorang yang Rendah Hati.

Francent Ariyanto a year ago 654.0

Anies Baswedan adalah seorang yang rendah hati. Dia tidak mau flexing. Selama 5 tahun, dia menjadi pemimpin di Jakarta tetapi jarang posting karyanya di Jakarta untuk promosi diri.

Ini mengherankan karena Anies terus berkata soal rekam jejak. Seharusnya dia menggunakan karya-karyanya selama di Jakarta untuk memperjelas rekam jejaknya. Anies terlalu rendah hati sehingga tidak mau menyampaikan karya nyata selama di Jakarta.

Anies seharusnya menyebar foto saat meresmikan berbagai monumen yang diresmikannya. Ada monumen bambu, batu alam, peti mati, sepatu dan juga sepeda. Setiap monumen itu bisa diberi narasi indah sehingga tampak luar biasa. Monumen bambu bisa disebut sebagai monumen yang mengingatkan akan kelestarian alam. Monumen sepeda dan sepatu bisa untuk mengingatkan orang agar berolahraga dan menjaga kesehatan.

Mengapa hal itu tidak dilakukan? Bukankah Anies ahli membuat narasi indah? Apa mungkin karena monumen-monumen itu sudah tidak ada? Meskipun monumen-monumen itu sudah tidak ada tetapi maknanya bisa tetap mempesona jika diberi narasi indah. Terlihat kerendahan hati seorang Anies kan?

Anies seharusnya juga menyebar foto karya yang menunjukkan bahwa janji kampanyenya tuntas dilaksanakan. Ini tentu mudah saja dilakukan karena Anies selalu berkata bahwa janji kampanyenya tuntas ditunaikan. Bukankah dengan foto atau video, penuntasan janji itu akan semakin jelas? Mengapa hal ini tidak dilakukan? Kerendahan hati Anies membuat jiwanya terganggu jika itu dilakukan.

Enggannya Anies banyak mengungkap soal sumur resapan juga menjadi tanda kerendahan hati. Karya ini luar biasa lho karena bisa memasukkan air ke dalam tanah untuk menangani banjir. Seharusnya Anies membicarakan soal sumur resapan lebih sering agar terlihat bahwa dia mampu memberi solusi masalah banjir. Anies memilih tidak melakukan hal ini.

Kerendahan hati Anies semakin terlihat karena dia jarang sekali menyebarkan foto bangunan-bangunan yang diresmikannya. Bukankah menjelang turun jabatan, Anies banyak melakukan peresmian? Seharusnya peresmian-peresmian itu disebarkan secara masif untuk menunjukkan kinerja yang luar biasa selama di Jakarta. Ini pun tidak dilakukan.

Masih banyak hal yang seharusnya disampaikan Anies untuk mendongkrak citranya. Laboratorium canggih untuk mengatasi Covid yang katanya sudah dirancang, pertandingan Real Madrid dan Juventus di stadion megah bertaraf internasional adalah dua contoh yang tidak pernah disampaikannya. Bukankah dua hal itu adalah hal hebat yang pernah diucapkannya sehingga bisa menjadi bahan mendongkrak citra? Anies memilih tidak membicarakannya. Luar biasa!

Anies lebih memilih membicarakan perubahan. Dia lebih senang memaklumi soal politik identitas. Baginya, cukuplah menyampaikan kata-kata indah tanpa perlu flexing dengan bukti nyata. Sungguh kerendahan hati yang luar biasa.